Tampilkan postingan dengan label Shalat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shalat. Tampilkan semua postingan

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Sholat Hajat Lengkap Dengan Artinya

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Sholat Hajat Lengkap Dengan Artinya. Sholat Hajat adalah merupakan sholat sunat yang dikerjakan karena sesorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap kepada Allah SWT untuk supaya mengabulkannya. Hajat atau keperluan ini ada yang bersifat langsung kepada Allah SWT dan ada juga yang mempunyai hajat kepada sesama manusia, atau disebut dengan hablum minalloh dan hablum minannas.

Karena setiap saat manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan dalam menjalankan kehidupannya didunia ini, dan bahkan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas, dari hal paling kecil yang bersifat pribadi hingga hal yang menyangkut kebutuhan secara umum seperti halnya pada sebuah Negara.

keinginan atau hajat tersebut mengalami banyak rintangan dan hambatan dalam meraihnya maka dengan sholat hajat berharap kepada Alloh akan melapangkan dan memudahkan semua apa yang kita inginkan.Namun dikabulkannya hajat kita tidak semua yang kita inginkan melainkan kehendak Alloh SW baik mengenai hajatnya ataupun waktunya.

Niat Dan Cara Shalat Hajat Yang Benar Lengka Dengan Doanya

Seperti halnya kita minta banyak rizqi kepada Alloh malah Alloh memberikan penyakit yang begitu menyakitkan sampai kita dirawat di Rumah Sakit, tapi ternyata ketika kita sedang berada di RU banyak orang yang berdatangan menjenguk sambil ada yang bawa makanan bahkan ada yang mengasih uang,sampai-sampai banyak makanan yang tidak termakan, memang itulah rahasiah Alloh yang kita tidak ketahui padahal itulah jalan yang terbaik menurut Alloh SWT untuk mendapatkan rizqi yang banyak dan halal".

Jumlah Rakaat Shalat Hajat
Jumlah rakaat shalat sunnat hajat paling sedikit 2 rakaat dan yang paling banyak adalah dua belas rakaat.

Waktu Shalat Hajat
Adapun waktu mengerjakannya dapat dikerjakan dimalam hari atau pun dikerjakan pada siang hari, asalkan tidak pada waktu yang terlarang, tapi lebih baik dikerjakan pada malam hari karena ada yang dinamakan sa'aul ijabah, diwaktu sepertiga malam menjelang waktu shubuh.

Cara Mengerjakan Shalat Hajat
Cara mengerjakan shalat haja sama saja seperti melaksanakan shalat-shalat biasa, namunyang membedakannya adalah Niatnya

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal haajati rak’aataini lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

1. Membaca do’a iftitah
2. Membaca surat Al-Fatihah
3. Membaca salah satu surat didalam Al-Qur’an. Afdhalnya rokaat pertama membaca surat Al-Kafirun 10 x dan rokaat kedua membaca surat Al-Ikhlas 11x
4. Ruku’ dengan membaca Tasbih tiga kali
5. I’tidal dengan membaca bacaannya
6. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali
7. Duduk diantara dua sujud dengan membaca bacaannya
8. Sujud dengan membaca Tasbih 3 kali
9. Setlah rokaat pertama, lakakuan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian tasyahud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali.

Sesudah baca salam sebelum berdo'a sujud syukur dulu satu kali sambil membaca:

1. tsubhaanallohi walhamdulillaahi walaa ilahaillalloh wallohu akbar 10x
2. Allohumma sholli 'alaa syayyidinaa muhammadin wa'alaa ali syayyidina muhammad 10x
3. Rabbanaa ainaa piddunyaa hasanah wapilaakhiroti hasanah wakinaa 'adzabannaar 10 x

Setelah iu baru berdo'a dengan bacaan do'a yang telah masyhur dari rosululloh SAW

Do’a Shalat Hajat
Setelah selesai Shalat Hajat, dianjurkan membaca istighfar 100x, seperti kalimat istigfar yang biasa atau sebagai berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:

Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.

Artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Bacaan Doa Sholat Hajat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya :
Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.

Keutamaan Shalat Hajat

Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan shalat hajat diantaranya :
– Mendapat pahala dari Allah
– Ketenangan dan ketentraman jiwa setelah menyampaikan semua kebutuhan kepada-Naya
– Harapan dikabulkan semua keperluan (hajat)
– Usaha lebih mendekatkan diri kepada Allah
– DLL

Shalat hajat ini dilaksanakannya jangan cuma satu kali kalau bisa seterusnya karena hajat kitapun juga selama masih hidup terus menerus tiada hentinya dengan tartil bacaan sholat, kalau gak bisa semalam sekali atau seminggu sekali kalau masih gak bisa tergantung pada kepentingan maksud kita ini, Insya Allah hajat kita ini terkabul. Demikianlah pembahasan Cara Mengerjakan Shalat Hajat yang bisa kami berikan kepada anda. Begitu juga kami sajikan Tata Cara sholat tahajud, sholat duha, shalat Istikharah, Sholat Tasbih, Sholat Jamak Qashar, Sholat Awwabiin, maka terus aja update disini.
Read More »

Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Jenazah Gaib Lengkap Dengan Doanya

Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap Dengan Doanya.Alloh SWT menciptakan semua apa yang telah diciptakannya baik hayawanat, nabatat jamadat dan lain sebagainya akan mengalami kehancuran, hanyalah Alloh yang kekal abadi. Nah untuk itu kita sebagai manusia bila mana mengalami hal tersebut seperti meninggal dunia ada tata cara untuk mengurusinya, beda lagi dengan mahluq-mahluq lainnya terutama bagi umat islam ada cara yang telah diajarkan dalam syari'at agama sesuai dengan tuntuna Rosululloh SAW.

Dengan itu apa bila di tempat kita ada yang meninggal dunia maka itu kewajiban bagi kita yang masih hidup untuk mengurusinya namun wajib di sini adalah wajib kifayah, yang bila mana ada sebahagiana umat Islam yang mengurusinya maka sebahagian yang lain tidak mendapatkan dosa,  beda lagi dengan wajib A'in.

Maka saya disini akan memberi materi tentang tata cara bacaan niat shalat jenazah lengkap dengan do'anya sesuai dengan ketentuan syari'at agama islam, barang kali saudara kita sesama umat islam ada yang masih belum paham bagai mana caranya mengerus dan shalat jenazah dari awal sampai akhir, dan bacaan sholawat nabi karena mengurus jenazah itu adalah kewajiban bagi kita yang masih hidup, yuk mari kita mulai.

Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap Dengan Doanya

A. Kewajiban Terhadap Jenazah

Apabila seseorang muslim meninggal dunia, maka kewajiban bagi orang yang masih hidup empat hal yaitu:
1. memandikan
2. mengkafani
3. Menshalati, dan
4. Menguburkan

Keempat hal tersebut di atas hukumnya fardlu kifayah atau kewajiban kelompok (kolektif).Artinya, apabila ada seseorang atau sekelompok muslim telah melaksanakan kewajiban tersebut, maka muslim yang lainnya sudah bebas dari kewajiban (tidak berdosa), tapi apabila tidak ada satupun yang melaksanakannya maka semuanya dihukumi berdosa.

B. Ketentuan Shalat Jenazah

Setelah jenazah dimandikan dan dikafani, kewajiban berikutnya adalah menshalati jenazah. Hukum menshalati jenazah adalah fardlu kifayah dengan memakai syarat dan rukun dan dilengkapi dengan amalan sunnahnya.

1. Syarat Shalat Jenazah
Syarat shalat jenazah sama seperti syarat-syarat shalat pada umumnya, yaitu
a. Suci dari hadats besar dan kecil
b. Suci dari najis padabadan, pakaian, dan tempat shalat
c. Menutup aurat
d. menghadap qiblat.

2. Rukun Shalat Jenazah
Adapun rukun shalat jenazah adalah:
a. Niat
b. Berdiri jika mampuh
c. Bertakbir sebanyak empat kali termasuk takbirotulihrram
d. Membacasurat fatihah setelah tekbir pertama
e. Membaca shalawat setelah takbir yang kedua
f. Membaca do'a bagi njenazah setelah takbir ketiga
g. Salam setelah takbir keempat

3. Sunnah-sunnah Shalat Jenazah
a. Mengangkat tangan dalam setiap takbir dan meletakannya dibawah dada atau dibawah puser
b. Tidak mengeraskan suara
c. Meluruskan shaf
d. Memperbanyak jama'ahshalat
e. Shalat dilaksanakan bukan padawaktu terlarang
f. Jika mayyit laki-laki posisi imam searah kepala jenazah dan apabial perempuan posisi imam searah perut jenazah.

C. Mempraktekan Pelaksanaan Tata Cara Shalat Jenazah
Pelaksanaan shalat jenazah dikerjakan sesuai dengan rukun-rukun yang telah disebutkan di atas.

Berikut urutan rangkaian shalat jenazah.
1. Mayyit diletakan didepan jama'ah shalat jenazah
2. Imam berdiri didepan dekat jenazah serta kepala jenazah jika mayyitnya laki-laki dan searah perut jika mayyitnya perempuan
3. Rapatkan barisan (shaf); jarak antara barisan jangan terlalu jauh.
4. Niat berbarengan takbirutul ihram melaksanakan shalat jenazah

a. Jenazah laki-laki dewasa

آصلى على هذا الميت اربع تكبرات فرض الكفاية لله تعالى

Artinya:"Sengaja aku menshalati mayyit laki-laki ini empat takbir fardlu kifayah (menjadi imam /makmum) karena Alloh Ta'ala".

b. Jenazah perempuan dewasa

آصلى على هذه الميتة اربع تكبرات فرض الكفاية لله تعالى

Artinya:" Sengaja aku menshalati mayyait (perempuan) itu empat takbir fardlu kifayah (menjadi imam/makmum) karena Alloh Ta'ala".

c. Jenazah anak laki-laki

آصلى على هذا الميت الطفل اربع تكبرات فرض الكفاية لله تعالى

Artinya:"Sengaja aku menshalati mayyit (anak laki-laki) ini empat takbir fardlu kifayah (menjadi imam/makmum) karena Alloh Ta'ala".
d. Jenazah anak perempuan

آصلى على هذه الميتة الطفلة اربع تكبرات فرض الكفاية لله تعالى

Artinya:"Sengaja aku menshalati mayyit (anak perempuan) itu empat takbir fardlu kifayah (menjadi ma'mum/imam) karena Alloh Ta'ala".

5. Membaca surah al-Fatihah

6. Lakukan takbir kedua sambil mengangkat tangan lalu bersedekap

7. Membaca shalawat

أللهم صَلِّ علي محمد وعلي ألِ محمد كما صَلَيْتَ علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم وبارِكْ علي محمد وعلي أل محمد كما باركت علي إبراهيم وعلي أل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد

Artinya:"Ya Alloh berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagai mana engkau berikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Berkahilah Nabi Muhammad dan eluarganya, sebagai mana engkau berkahi atas Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam.Sesungguhnya engkau adalah Maha Terpuji Lagi Maha Agung".

8. Lakukan takbir ketiga sambil mengangkat tangan lalu bersedekap

9. Membaca Do'a Bagi Mayyit

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْه  وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِوَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار

Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

Artinya:“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

Keterangan
a. jika jenazahnya perempuan, dlamir hu diganti dengan ha

b. Jika jenazah anak-anak, do'anya ditambah

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطاً، وَسَلَفاً، وَأَجْراً.

Artinya: "Ya Alloh jadikanlah ia bagi kami sebagai titipan, pendahuluan dan pahala".

10. Lakukan takbir keempat sambil mengangkat tangan lalu bersedekap

11. Membaca do'a berikut:

اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ واغْفِرْ لنا ولَهُ

Artinya:"Ya Alloh, janganlah engkau rugikan kami mendapatkan pahalanya, dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan ia".

12. Membaca Salam, sama seperti Shalat-shalat lainnya.

D. Takjiyah

1. Pengertian, Hukum dan Tujuan Takjiyah

Takjiyah yaitu melatat atau melawat keluarga yang ditinggal anggota keluarganya untuk selamanya.Takjiyah bisa dilakukan dalam waktu tiga hari atau lebih setelah hari kematian.Hukum takjiayah adalah sunnah, walaupun terhadap orang kafir Rosululloh SAW bersabda:

قَالَ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ غُلَامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنْ النَّارِ

Dahulu ada seorang anak Yahudi yang membantu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Suatu ketika si anak ini sakit. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menengoknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, dan berkata : “Masuklah ke dalam Islam”.Anak tersebut memandang bapaknya yang hadir di dekatnya. Bapaknya berkata,”Patuhilah (perkataan) Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam ,” maka anak itupun masuk Islam. Setelah itu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar seraya berkata : “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari siksa neraka”. [HR Bukhari, 2/96].

Pendapat yang rajih, yaitu tidak boleh melayat orang kafir dzimmi, terkecuali apabila membawa kemaslahatan -menurut dugaan yang rajih- misalnya mengharapkannya masuk Islam. Wallahu a’lam.

Tujuan takjiyah yaitu: untuk membesarkan hati pihak keluarga da menganjurkan kepada keluarga yang ditinggalkan agar bersabar dan tabah, tidak berkeluh kesah, juga mendo'akan agar simayit diberi ampunan. Lebih dari itu kita sesama muslim adalah membantu keluarga yang ditinggal jika sekiranya mereka mengalami kesulitan hidu.

2. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Didalam Bertakjiyah.

Dalam bertakjiya ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:
a. Menyadarkan keluarga yang mendapatkan musibah, bahwa semua yang kita miliki pada hakikatnya adalah milikAlloh SWT.
b. Pakaian yang digunakan haruslah pakaian yang sederhan, jangan berhias yang berlebihan.
c. Tidak berbicara yang tidak ada gunanya, misalnya berguarau yang berlebihan, apalagi kalau sampai membicarakan kejelekan jenazah.
d. Untuk tetangga dekat alangakah baiknya membuatkan makanana untuk keluarga yang terkena musibah dan sanak keluarganya.
e. Segera mengurus jenazah sesuai dengan syariat Islam.

E. Ziarah Kubur
1. Pengertian, Hukum dan Tujuan Ziarah Kubur.

Ziarah kubur adalah mendatangi atau mengunjungi kuburan seseorang. Hukum ziarah kubur adalah mubah Rosululloh SAW bersabda:

(كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها) رواه مسلم, وفي لفظ عند الترمذي (1054) : (فإنها تذكر الآخرة).

“Dahulu saya pernah melarang ziarah kubur, maka (sekarang) ziarahlah.” HR. Muslim, dalam redaksi Tirmizi, 1054, “Karena ia mengingatkan akhirat.
tkan diri manusia terhadap kematian, agar kita sadar bahwa kita kelak juga akan seperti orang yang ada di dalam kubur. Oleh karena itu, kita harus selalu meningkatkan amal kebaikan dan amal-amal ibadah kita dan selalu berhati-hati untuk tidak berbuat yang melanggar tuntunan agama demi kebaikan hidup di hari kiamat kelek.

Ziarah kubur tidak boleh dilakukan kalau kita mempunyai kepercayaan bahwa ruh/arwah orang yang telah meninggal akan dapat menolong orang yang masih hidup.Dengan membuat sasajen dan sebagainya untuk meminta pertolongan kepada arwah tentang suatu hajat, perbuatan semacam ini sangat menyimpang dari ajaran Islam. Minta pertolongan kepada arwah orang yang telah mati termasuk perbuatan syirik, yang termasuk dosa besar. Perbuatan yang semacam ini sering dilakukan oleh orang-orang pada jaman jahiliyah.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur.
Jika kita melakukan ziarah kubur maka ada tata cara dalam melaksanakanya, yaitu sebagai berikut:

a. Memberi salam kepada ahli kubur. Nabi menganjurkan kepada umatnya ketika masuk makam hendaknya mengucapkam salam kepada ahli kubur, bacaan salam tersebut adalah:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَة

ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN. YARHAMULLOOHUL MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN.

WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN

WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.”
Hadis ini diajarkan kepada A’isyah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang doa yang dibaca pada saat ziarah kubur.

(HR. Ahmad 25855, Muslim 975, Ibnu Hibban 7110, dan yang lainnya).

Bisa juga dengan bacaan yang lebih ringkas,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kuburan. Kemudian beliau berdoa,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

“Keselamatan untuk kalian, wahai penghuni rumah kaum mukiminin. Kami insyaaAllah akan menyusul kalian.” (HR. Muslim 249).

b. Masuk kedalam kubur dengan sikap yang sopan dan tidak berkata yang tidak berguna, bergurau misalnya, tidakberlari dan tidak melangkahi kubur seseorang.

c. Mendo'akan akhli kubur, khususnya bagi orang yang beragama Islam.

d. Tidak berbuat syirik, dengan memohon pertolongan kepada penghuni kubur yang diziarahi.

Itulah yang dapat saya sampaikan mengenai bacaan niat dan tata cara shalat jenazah lengkap dengan doanya, sesuai dengan tutunan ajaran agama Islam semoga bermanfaat bagi kitasemua. Begitu juga kami rangkum dalam artikel yang lainnya, tata cara sholat jenazah dan bacaanya, tata cara shalat jenazah perempuan, sholat jenazah laki laki, tata cara memandikan jenazah dan maca-macam sholat sunnah lainnya, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Read More »

Tata Cara Bacaan Niat Doa Setelah Sholat Dhuha Yang Benar Lengkap

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha Yang Benar. Sholat dhuha adalah merupakan sholat sunnah mu'akad yang harus benar-benar kita kerjakan setiap hari dalam waktu yang telah ditentukan yaitu dari mulai terbitnya matahari sampai akhir, adapun  akhir waktu shalat dhuha yaitu  ketika bayangan tepat berada di atas benda, tidak condong ke timur atau ke barat.

Untuk menentukan batas akhir waktu dhuha, anda bisa perhatikan bayangan benda. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu dhuha masih ada. Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu shalat dhuha telah habis. Karena matahari persis berada di atas benda. Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk dzuhur.

Maka oleh karena itu sebelum kita melaksanakan aktifitas masing-masing misalnya:orang yang mau mengantor, pedagang, buruh, petani dan lain sebagainya kalau bisa melaksanakan sholat dhuha dan setelah sholat langsung membaca doa sholat dhuha, sebelum kita bekerja agar supaya lebih tenang, dikernakan semakin siang pekerjaan kita semakin sibuk, orang kantor sibuk di kantor, pedagang sibuk melayani pembeli, tukang buruh sibuk dengan mengerjakan pekerjaannya tapi memang lebih baik dan utama dikerjakan pada waktu yang paling afdhol/utama.

Niat Dan Cara Shalat Dhuha Lengkap Dengan Doanya

Nah jadi kalau menurut Saya melaksanaka sholat dhuha itu sangat enak dilaksanakannya sebelum kita beraktifitas karena sehabis melaksanakan sholat langsung kita berdo'a kepada Alloh SWT supaya dihasilkan semua apa yang kita inginkan sesuai dengan arti isi kandungan dalam do'a shalat dhuha.

Waktu Keutamaan Sholat Dhuha
Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika sinar matahari sudah mulai  terasa panas (dekat dengan waktu berakhirnya Dhuha).

Sebagai mana hadits yang telah diriwatkan dari Al Qosim As Syaibani bahwa Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).

Lalu Imam An-Nawawi juga mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan: “Waktu ketika sinar matahari sudah mulai panas itu adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, walaupun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari, lihat keterangan dalam (Syarh Shahih Muslim, 6/30).

Jumlah Bilangan Rakaat Shalat Dhuha
Para ulama Fiqih yg menyatakan disunnahkannya sholat Dhuha telah sepakat bahwa jumlah minimal roka’at sholat Dhuha adalah 2 roka’at.

Hal ini berdasarkan hadits Shohih berikut ini:

عَنْ أَبي هُريرةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : « أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِ ثَلاثَةَ أَيَامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah berwasiat kpdaku dengan 3 perkara (yaitu): agar aku berpuasa 3 hari pada setiap bulan, mengerjakan sholat Dhuha 2 roka’at, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sedangkan untuk batas maksimalnya bilangan roka’at sholat Dhuha, maka telah terjadi ikhtilaf (perbedaan pendapat) di antara mereka (para ulama fiqih).

Ada sebagian ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 8 roka’at.

Sebagian ulama lain berpendapat bahwa jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha adalah 12 roka’at.

Dan ada pula diantara ulama yg berpendapat bahwa jumlah maksimal sholat sunnah Dhuha adalah TANPA BATASAN bilangan roka’at tertentu. Maksudnya BOLEH bagi seorang muslim dan muslimah melaksanakan sholat sunnah Dhuha lebih dari 8 atau 12 roka’at sesuai yang ia  kehendaki.

Untuk pendapat yang nampak rojih (kuat dan benar) adalah pendapat terakhir, yaitu tidak ada Batas tertentu untuk jumlah maksimal roka’at sholat sunnah Dhuha.

Hal ini berdasarkan dengan hadits yg diriwayatkan dari Mu’adzah Al-‘Adawiyyah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Aisyah RA, ‘Apakah dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha?’ Jawab Aisyah: “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan sholat Dhuha 4 roka’at dan (terkadang) lebih dari itu sesuai dengan yang beliau kehendaki.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Dhuha.
Sholat dhuha walaupun hukumnya sunnah tapi dalam tata cara pelaksanaanya tidak ada bedanya dengan cara pelaksanaan shalat wajib seperti melaksanakan syarat, rukun dan menjauhi segala pembatalannya, supaya sholat itu syah menurut hukum piqih dan diterima oleh Alloh SWT.Amin.

Lafadz Niat Sholat Dhuha Dalam Bahasa Arab Latin Dan Artinay:



Selanjutnya membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syamsu, Al-Lailu, dan Surat Asy-Syarh.
Lalu melakukan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya I’tidal dan membaca bacaannya.
Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
Lalu duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
Setelahnya sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
Selanjutnya lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah.
Lalu kerjakan tasyahud akhir.
Yang terakhir salam dua kali.
Seusai salam, dianjurkan untuk berdzikir lalu membaca do’a setelah sholat dhuha.

Bacaan Do'a Setelah Shalat Dhuha Dalam Bahasa Arab


Demikian yang dapat kami sajikan  Niat Dan Cara Sholat Sunnah Dhuha Lengkap Dengan Doanya, begitu juga kami sajikan pada artikel selanjutnya, Cara Sholat Tahajud, Sholat Hajat, Cara Sholat Istikharah, Cara Sholat Jakam Qashar, Cara Sholat Taubat, Cara Sholat Tasbih dan masih masih banyak yang lainnya maka terus update disini.
Read More »

Dalil Keutamaan Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Sunnat Safar

Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Sunnat Safar - Shalat safar adalah merupakan shalat sunnat yang di laksanakan ketika seseorang akan bepergian jauh yang di menangkan oleh agama, namun pada umumnya kebiasaan di masyarakat kita ini shalat sunnat safar di laksanakan oleh orang yang akan berangkat untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh, padahal secara hukum Islam setiap kita akan bepergian kemana saja di sunnatkan untuk melaksanakannya.

Shalat sunnat safar di laksanakan secara perorangan dengan jumlah dua rakaat, ada pun tata cara pelaksanaan shalat safar sama halnya dengan cara melaksanakan sholat-sholat biasa hanya yang membedakannya adalah pada bacaan lafadz niatnya saja. untuk bacaan niat shalat safar dan tata cara setra bacaan doanya akan kami jelaskan disini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Untuk lebih jelasnya tata cara dan bacaan niat shalat sunnat safar dan bacaan doanya dalam tulisan bahasa arab latin lengkap dengan artinya sepeti di bawah ini:

Bacaan Niat Dan Tata Cara Shalat Sunnat Safar

Pertama kita membaca niat dengan bacaan:

اُصَلّي سًنّةَ السَّفَرِرَكْعَتيْنِ للّهِ تَعَالَى


Ushalli sunnatas safari rak’ataini Lillahi Ta’ala

Artinya: Aku niat shalat safar 2 rakaat karena karena Allah Ta’ala

Rakaat pertama setelah membaca surat Al-fatihah : Surat Al-kaafirun atau boleh juga surat Al-Falaq
Rakaat kedua setelah surat Al-fatihah : Surat Al-Ikhlas atau boleh juga surat Al-Naas dan kalau tidak bisa membaca surat tersebu boleh saja baca surat apa yang kita tau.

Setelah selesai shalat bacalah Ayat kursi dan Surat Al-quraisy dan langsung membaca doa dengan bacaan seperti:


اَللَّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَالبِرَّوَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَاتَرْضَى , اَللَّهُمَّ هُوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاَطُوْ عَنّا بُعْدَهُ.اَللّهُمَّ اَنْتَ الصَاحِبُ فِى السّفَرِوَالْخَلِفَةً فى الأَهْلِ.اللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وكَابَةِ الْمَنْظَرِوَسُوْءِالْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ والأَهْلِ


Doa Waktu Keluar dari rumah :

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَحَوْلَ ولاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللَّهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ


Bismillahi tawakkaltu ‘alallah la hawla wala quwwata illa billahil aliyyil adhim

Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung

Adapun dalil yang memperbolehkan shalat sunnat safar sebagai mana di jelaskan dalam hadist

إِذَا خَرَجْتَ مِنْ مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَخْرَجِ السُّوْءِ وَإِذَا دَخَلْتَ إِلَى مَنْزِلِكَ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ يَمْنَعَانِكَ مِنْ مَدْخَلِ السُّوْءِ


Artinya :
“Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah shalat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.”(H.R. Al-Bazzar; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Demikian yang dapat kami paparkan tentang bacaan niat dan tata cara shalat sunat safar serta bacaan doanya sama seperti doa setelah sholat fardhu, semoga bermanfaat dan kita bisa melaksanakannya dengan khusu dan benar, untuk tata cara sholat sunnat yang lainnya bisa anda terus saja update di alamat blog kami ini,shalat-doa.blogspot.co.id/
Read More »

Tata Cara Shalat Jamak Dan Qashar Lengkap Dengan Bacaannya

Tata Cara Shalat Jamak dan Qashar Lengkap Dengan Bacaannya. Dalam ajaran agam Islam banyak berbagai kewajiban-kewajiban yang harus kita laksanakn,seperti shalat, puasa, zakat dan lain sebagainya. ini semuanya adalah merupakan kasih sayangnya Alloh SWT kepada kita sebagai hambanya, karena Alloh maha mengetahui atas keadaan hambanya.

Sebagai mana Ibnu Athoillah mengatakan dalam kitab Hikam yang artinya:
"Alloh mengetahui atas keberadaan adanya sifat yang menjenuhkan dalam satu hal kepada hambanya, maka Alloh memberikan banyak pilihan dalam menjalankan tugas kewajibannya agar kita lebih khusu dan khidmah".

Nah untuk itu saya disini akan sedikit memberi pengertian dalam hukum agama islam tentang tata cara sholat jamak dan qashar barangkali ada yang masih belum paham tentang tata cara mengerjakan shalat yang wajib, ketika kita sedang bepergian dengan adanya cara shalat jamak dan qashar yang di bolehkan dalam hukum syari'at Islam.

Pengertian Shalat Jamak Dan Qshar Paling Lengkap

Pengertian Jamak dan Qashar. Jamak menurut bahasa:adalah mengumpulkan, sedangkan menurut istilah ialah mengumpulkan dua shalat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turu.Misalnya,mengerjakan shalat zhuhur dan 'ashar pada waktu shalat zhuhur.Pertama mengerjakan shalat zhuhur dan setelah selesai dilanjutkan dengan shalat 'ashar tanpa terpisah oleh dzikir atau kegiatan lainnya.

Shalat jamak merupakan salah satu kemudahan atau keringanan(rukhsah)yang diberikan oleh Alloh SWT kepada umat Nabi Muhammad SA. Shalat jamak pernah di laksanakan oleh Rosululloh SAW sebagai mana hadist yang di riwayatkan Ibnu Abbas ra

عن ابن عباس قال جمع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- بين الظهر والعصر والمغرب والعشاء بالمدينة فى غير خوف ولا مطر. فى حديث وكيع قال قلت لابن عباس لم فعل ذلك قال كى لا يحرج أمته

Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata : “Rasulullah menjamak shalat Zhuhur dan 'Ashar serta shalat Maghrib dan 'Isya' di Madinah tanpa adanya rasa takut dan tidak juga hujan” dan dalam hadis Waki’ berkata : “Saya bertanya Ibnu Abbas, kenapa beliau demikian itu?” Dia menjawab : “Agar umatnya tidak merasa berat” (HR. Muslim)

Shalat-Shalat yang boleh dijamak adalah shalat Zhuhur dijamak dengan Ashar, shalat Magrib dijamak dengan waktu'Isya. Adapun shalat Shubuh tidak boleh dijamak dengan shalat lainnya dan tetep dilaksanakan pada waktunya sendiri, walaupun dalam kendaraan. Demikian pula shalat 'Ashar tidak boleh dijamak dengan 'Isya.

Syarat-syarat menjamak
Menjamak shalat hukumnya mubah, artinya diperbolehkan menjamak bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Musafir atau dalam perjalanan, denga jarak minimal 81 km (menurut kesepakatan sebahagian besar ulama)
b. Bukan dalam perjalanan maksiat
c. Dalam keadaan ketakutan, seperi sakit, hujan lebat, angin topan atau bencana alam lainnya.
Syarat ketiga bagi orang yang sedang melaksanakan shalat berjama'ah di masjid.

Macam-macam shalat jamak
Shalat jamak terbagi kepada dua bagia, yaitu:

a. Jamak Takdim
Jamak Takdim ialah mengumpulkan dua shalat pardlu untuk dikerjakan bersama-sama pada waktu shalat yang pertam.Misalnya, Magrib dengan Isya dilaksanakan pada waktu magrib.

Syarat-syarat Jama Takdim adalah:
1. Dimulai dari shalat yang pertama
2. Nian jamak padashalat yang pertama
3. Berturut-turut antara shalat yang pertama dengan shalat yang kedua
4. Masih dalam perjalanan

b. Jamak Takhir
Jamak Takhir adalah mengumpulkan dua shalat fardlu untuk dikerjakan secara bersama-sama pada waktu shalat yang kedua.Misalnya, Zhuhur dengan 'Ashar dilaksanakan pada waktu"ashar, Magrib dengan 'Isya dilaksanakan pada waktu 'Isya.

Syarat-syarat Jamak Takhir:
1. Niat menjamak setelah tiba waktu shalat yang pertama
2. Kedua shalat dikerjakan masih dalam perjalanan

Niat Shalat Jamak Taqdim
- Niat shalat jamak taqdim Dzuhur dengan Ashar:

;أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli fardaz-Dzuhri jam'a taqdimin bil Ashri fardan lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat shalat Dzuhur jamak dengan Ashar karena Allah

- Niat shalat jamak taqdim Maghrim dengan Isya:

أصلي فرض المغرب جمع تقديم بالعشاء فرضا لله تعالي

Teks latin: Ushalli fardal Maghribi jam'a taqdimin bil Isya'i fardan lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat shalat Maghrib jamak dengan Isya karena Allah

Niat Shalat Jamak Takhir
- Niat shalat jamak ta'khir Dzuhur dan Ashar:

أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر فرضا لله تعا

Teks latin: Ushalli faraz-Dzuhri jam'a ta'khirin bil Ashri fardan lillahi taala
Artinya: Saya niat shalat Dzuhur jamak ta'khir dengan Ashar karena Allah

- Niat shalat jamak ta'khir Maghrib dan Isya:

أصلي فرض المغرب جمع تأخير بالعشاء فرضا لله تعالي
Teks latin: Ushalli fardal Maghribi jam'a ta'khirin bil Isya'i fardan lillahi taala
Artinya: Saya niat shalat Maghrib jamak ta'khir dengan Isya' karena Allah

Shalat Qashar
Qashar artinya meringkas atau memendekan, jadi qashar shalat adalah meringkas raka'at shalat pardlu empat raka'at menjadi dua raka'at.Shalat pardlu yang boleh di qashar adalah Dzuhur.'Ashar dan 'Isya sedangkan Magrib dan Shubuh tidak boleh diqashar Dalil bolehnya shalat Qashar  QS An-Nisa4:101

وإذا ضربتم في الأرض فليس عليكم جناح أن تقصروا من الصلاة إن خفتم أن يفتنكم الذين كفروا

Artinya: Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Hukum Qashar Shalat
Hukum melaksanakan Qashar adalah:
a. Jawaj (boleh), apabila perjalanan telahmencapai jarak yang diperbolehkan melakukan qashar
b. Wajib apabila waktu shalat tidak cukup digunakan untuk melakukan shalat, kecuali dengan cara qashar

Syarat Qashar
Shalat Shalat boleh diQashar apabila memenuhi sembilan syarat,yaitu:
a. Jarak yang ditempuh telah mencapai 81 km.
b. Bepergian tidak untuk tujuan maksiat
c. Mengetahui diperbolehkannya mengqashar shalat
d. Bepergian dengan tujuan daerah tertentu sehingga seorang musafir yang tidak mempunyai tujuan daerah tertentu, tidak diperbolehkan qashar shalat
e. Niat mengqashar shalat
f. Tidak ragu dalam mengqashar shalat
g. Tidak bermakmum kepada orang yang menyempurnakan shalat
h. Masih dalam perjalanan
i. Telah melewati tapal batas daerah sendiri

Shalat Jamak Qashar
Shalat jamak qashar adalah shalat fardlu yang di jamak dan sekaligus diqashar. Artinya, dua raka'atshalat fardlu yang diqashar dikerjakan dalam waktu sekaligus.Orang yang diperbolehkan mengqashar shalat adalah orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh.Sedangkan halangan-halangan lain,seperti sakit, hujan lebat ketika berjama'ah di masjid tetap diperbolehkan mengerjakan shalat jamak qashar.

Niat Shalat Qashar 
Shalat Qashar Dhuhur:

اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardaz - Dzuhri qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu dzuhur secara qashar dua rakaat karena Allah

Shalat Qashar Ashar:

اُصَلِّى فَرْضَ العصر رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardal Ashri qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu Ashar secara qashar dua rakaat karena Allah

Shalat Qashar Isya:

اُصَلِّى فَرْضَ العشاء رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Teks latin: Ushalli fardal Isya'i qasran rokataini lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat fardhu Isya secara qashar dua rakaat karena Allah

Apabila qashar secara berjamaah, maka tinggal menambah kata "imaman" (sebagai imam) atau "makmuman" (sebagai makmum) sebelum kata "Lillahi Taala".

Niat Shalat Jamak dan Qashar- Niat shalat qashar dan jamak taqdim.

أصلي فرض الظهر جمع تقديم بالعصر قصرا ركعتين لله تَعَالَى

- Niat shalat qashar dan jamak ta'khir:
أصلي فرض الظهر جمع تأخير بالعصر قصرا ركعتين لله تعالي

Rupanya sekiaan yang dapat saya sampaikan mengenai Tata Cara Shalat Jamak dan Qashar, begitu juga kami sajikan cara sholat tahajud, sholat dhuha, sholawat nabi, sholat istikharah, sholat tasbih, sholattaubat dan masih banyak lagi yang lainnya makanya terus update disini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua mohon maap dari saya bila ada kekeliruan dalam menulis makalah ini karena saya manusia biasa.
Read More »

Tata Cara Bacaan Niat Doa Serta Keutamaan Sesudah Sholat Tahajud

Tata Cara Bacaan Dan Keutamaan Sholat Tahajud - Sholat tahajud adalah merupakan Sholat sunnah yang semestinya harus kita laksanakan terutama bagi kita yang punya banyak hajat (kebutuhan) untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh SWT, karena shlat tahajud memiliki banyak manfaat serta keutamaana yang akan kita dapatkan juga sholat termasuk dalam kata gori sunnah muakad, yang dikerjakannya pada waktu malam lebih utama sepertiga malam menjelang waktu shubuh.

Namun alangkah baiknya sebelum kita mengetahui tata cara sholat tahajud yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Rosululloh SAW, terlebih dahulu kita mengetahui keutamaan waktu untuk melaksanakan sholat tahajud, supaya kita bisa mendapatkan manfaat, fadlilah serta hikmahnya sholat tahajud. Untuk waktu melaksanakan sholat tahajud para ulama telah membagi waktu waktu yang utama sehingga dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut :

Sepertiga pertama, kira-kira mulai dari jam 19.00 sampai jam 22.00, ini saat utama
Sepertiga kedua, kira-kira jam 22.00 sampai dengan jam 01.00, ini saat yang lebih utama
Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini saat yang paling utama. Nah itu bagian waktu-waktu untuk melaksanakan sholat tahajud tinggal kita pilih tergantung keadaan kita sendiri namun alangkah baiknya kalau dilaksanakan pada bagian yang ke tiga.

Tata cara Shalat Tahajud dan Keutamaannya

Keutamaan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud adalah merupakan salah satu shalat malam (qiyqmul lail) yang memiliki banyak keutamaan, baik keutamaan untuk kehidupan didunia maupun diakhirat. Keutamaan sholat tahajud antara lain sebagai berikut;

1. Lebih cepat dikabulkannya doa-doa kita karena ada yang dinamakan sa'atul ijabah
Dari Jabir radliyallahu’anhu, ia berkata, “aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam” (HR Muslim dan Ahmad)

2. Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang melakukan qiyamul lail
Abdullah bin salam mengatakan, bahwa nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah di waktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk surga dengan selamat” (HR Tirmidzi)

3. Tahajud termasuk shalat yang paling utama
Sebagai mana sabda Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasaalam, “seutama-utama shalat sesudah shalat fardu ialah shalat sunnat di waktu malam (HR Muslim)

4. Akan mendapatkan tempat yang terpuji
Sebagai mana firman Alloh SWT yang artinya "Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ke tempat yang terpuji". (qs. Al Isra: 79)

Jumlah Rakaat sholat Tahajud
Untuk mengenai mas'alah jumlah rakaat shalat tahajud bisa dilaksanakan minimal dua rakaat dengan satu kali salam, dan paling banyak atau maksimal bisa sebanyak-sebanyaknya sesuai dengan kemampuan. Karena Nabi Junjungan kita yaitu Muhammad SAW saw, beliau pernah melaksanakan shalat tahajud sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, pernah juga 8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, dan pernah juga 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir.

Sholat tahajud ini hendaknya dikerjakan dua rakaat satu salam, sementara itu untuk shalat sunat witirnya, jika dikerjakan lebih dari satu rakaat, misalnya 3 rakaat, boleh dikerjakan sekaligus dengan satu salam, boleh pula dikerjakan 2 rakaat dahulu kemudian salam, dilanjutkan 1 rakaat lalu salam.Jadi dalam melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.

Nah untuk mengenai pelaksanaan sholat tahajud walaupun sunat sebenarnya sama dengan praktek shalat fardhu mengenai syarat dan rukun juga mengenai pembatalannya, cuma yang membedakan adalah pada niatnya saja.dan niatnya adalah seperti dibawah ini.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud
1.Niat

أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"

2. Membaca takbir, (membaca Allahhuakbar) dan disunnahkan mengangkat kedua belah tangan sampai batas sejajar dengan telinga

3. Kemudian disunnahkan juga membaca doa iftitah

4. Lalu membaca surat alfatihah, setelah alfatihah membaca surat pendek yang ada dalam Al Qur’an yang telah dihafal, seperti surat Al Ikhlas, Annas, Alfalaq, dan lain-lain

5. Kemudian lanjutkan seperti pada langkah langkah sholat pada umumnya. Seperti ruku, sujud, hingga salam.

Setelah salam disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca do'a sholat tahajud itulah tanda orang beriman dengan memenuhu rukun iman dan islam secara sempurna. Untuk bacaan doa sholat tahajud bisa terus anda update di alamat kami ini. Itulah artikel yang dapat Saya sampaikan mengenai tata cara sholat tahajud semoga membawa hikmah dan manfaat bagi kita semua sehingga kita dapat melaksanakannya dengan benar sesuai ajaran Rosululloh SAW.
Read More »

Pengertian Dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib Yang shahih

Pengertian dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib - Shalat rawatib adalah merupakan salah satu sholat sunat yang di lasanakan sebelum atau sesudah sholat pardhu/wajib, karena arti dari pada rawatib itu adalah mengikuti, artinya sholat yang mengikuti pada sholat wajib baik sebelumnya atau kata lain qabliyah dan sesudahnya dengan kata ba'diyah.

Kalau di umpamakan shalat fardlu adalah modal poko dari Alloh SWT sedangkan sholat sunnah adalah merupakan keuntungannya, oleh karena itu kalau kita usaha dengan menggolangkan modal yang pertama kita perhitungkan adalah keuntungannya, begitu pula kita dalam melaksanakan segala kewajiban dari Alloh SWT harus betul-betul mencari keuntungannya yaitu dengan rajin melaksanakan amalan-amalan yang hukumnya sunnah.

Coba kita perhatiakn setiap Alloh SWT mewajibkan sesuatu kepada hambanya itu sudah pasti diikuti dengan amalan-amalan sunnah ini merupakan kasih sayangnya Alloh kepada hambanya.Nah disini Saya akan membahas tentang macam-macam dan waktu pelaksanaan sholat rawatib Shalat Witir, Sholat Dhuha, Sholat Tahiyyatul Masjid, Sholat Istikharah, Sholat Sunnah Syukur Wudlu, Sholat Sunnah Awwabin, Sholat Sunnah Mutlaq.

Pengertian Dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib

1. Macam-macam Shalat Sunnah.

Shalat sunnah terdiri dari dua bagian, yaitu shalat yang dilaksanakannya secara berjama'ah dan shalat sunnah yang dilaksanakannya secara tidak berjama'ah.

a. Shalat Sunnah Yang Dilaksanakan Dengan Berjama'ah.

1) Shalat dua hari raya; 'Idul Fitri dan 'Idul Adlha
2) Shalat Gerhana
3) Shalat Istisqa
4) Shalat Tarawih

b. Shalat Sunnah Ynag Dilaksanakan Tidak Berjama'ah.

1) Shalat Sunnah Rawatib

a. Muakkad (sangat dianjurkan), terdiri dari:
1. 2 rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur
2. 2 rakaat setelah Magrib
3. 2 rakaat setelah 'Isya
4. 2 rakaat sebelum Shubuh

b. Ghair Muakkad (dianjurkan, terdiri dari:
1. 2 rakaat sebelum dan sessudah Zhuhur
2. 4 rakaat sebelum Ashar
3. 2 rakaat sebelum Magrib
4. 2 rakaat sebelum'Isya

2) Shalat Sunnah Selain Shalat Sunnah Rawatib.
1. Shalat Witir
2. Shalat Dhuha
3. Shalat Tahiyyatul Masjid
4. Shalat Istikharah
5. Shalat Sunnah Syukur Wudlu
6. Shalat Sunnah Awwabin
7. Shalat Sunnah Mutlaq.

Adapun tata cara pelaksanaan shalat sunnah, secara umum sama saja dengan cara shalat fardlu, mencakup rukun dan syarat-syartnya. Hanya saja, dalam hal-hal yang khusus ada perbedaan dengan shalat fardlu.

2. Membiasakan Shalat-shalat Sunnah
Membiasakan shalat sunnah adalah termasuk bagian dari menteladani akhlaq Rosululloh SAW dalam hal ibadah, apalagi shalat sunnah mu'akkad, yaitu shalat sunnah yang sangat di anjurkan dan Rosululloh SAW pun tidak pernah meninggalkannya.Juga membiasakan shalat sunnah adalah mendidik orang-orang untuk tidak berani meninggalkan shalat wajib, karena orang yang meremehkan shalat sunnah, akan membawa orang tersebut berani meremehkan shalat wajib.

Disamping itu, manfaat lain dari membiasakan shalat sunnah mendidik orang-orang supaya menjadi manusia yang selalu menganggap berharga segala sesuatu yang dianggap hina dan kecil oleh orang lain. Mulailah dari sekarang untuk membiasakan shalat sunnah agar nilai pahala ibadah kita terus bertambah.

B. Ketentuan Shalat Rawatib
1. Pengertian Shalat Sunnah Rawatib.
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardlu lima waktu, baik dikerjakan sebelum atau sesudahnya. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakannya sebelum shalat fardlu di sebut shalat sunnah qabliyah, sedangkan shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sesudah shalat fardlu disebut shalat sunnah ba'diyah. Shalat sunnah rawatib terbagi dua, yaitu sunnah mu'akkad dan sunnah ghair mu'akkad.

Shalat sunnah rawatib mu'akkad adalah shalat sunnah rawatib yang sangat dianjurkan dan Nabi pun tidak pernah meninggalkanna. Ada pun shalat sunnah rawatib ghair mu'akkad, yaitu shalat sunnah rawatib yang dianjurkan tapi tidak sekuat sunnah mu'akkad, dan Nabi pun pernah meninggalkannya.

Shalat sunnah rawatib mu'akkad , terdiri dari:
a. 2 rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur
b. 2 rakaat setelah magrib
c. 2 rakaat setelah 'Isya
d. 2 rakaat sebelum Shubuh

Berkaitan dengan shalat sunnah rawatib muakkad ini, ada sebuah hadis Nabi Saw. yang perlu untuk kita perhatikan, sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرْ قَالَ حَفِظْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَداَةِ (رواه البخاري و مسلم).

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Saya ingat (hafal) dari Rasulullah Saw. dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat sesudah zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun shalat sunnah rawatib ghairu muakkad, terdiri dari:
a. 2 rakaat sebelumdan sesudah Zhuhur
b. 4 raka'at sebelum Asyar
c. 2 raka'at sebelum Magrib
d. 2 rakaat sebelum 'Isya.

2. Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib.

Shalat sunnah rawatib dilaksanakan pada waktu setelah masuk shalat wajib dan dikerjakan dua raka'at salam, adapun cara pelaksanaannya, sebagai berikut:

a. Shalat sunah rawatib qabliyyah, dikerjakan pada waktu telah masuk shalat wajib tetapi belum melaksanakan shalat wajib.

b. Shalat sunnah rawatib da'diyyah, dikerjakan setelah selesai shalat wajib tetapi waktu shalat wajib belum habis.

3. Membiasakan Shalat Sunnah Rawatib.

Shalat fardlu yang sering kali dikerjakan tidak sempurna, seperti tidak khusyu ketika melaksanakannya. Hal ini perlu kita sempurnakan dengan melaksanakan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardlu tersebut, yang dinamakan dengan shalat sunnah rawatib. Karena shalat sunnah rawatib memiliki sebagai penyempurna shalat Fardlu.

Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

“Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.”

Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.

Disamping sebagai penyempurna, didalam shalat sunnah rawatib terkandung pahala yang besar, diantaranya:

a. Mendapat kasih sayang Alloh SWT. Rosululloh SAW bersabda:

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.

b. Diselamatkan dari api neraka. Rosululloh SAW bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at sesudah Zhuhur, maka akan diharamkan baginya neraka.”

Rupanya sekian dulu yang dapat saya sampaikan mengenai Macam Macam Sholat Sunnah Dan Manfaatnya, begitu juga kami sajikan pengertian shalat jamak qashar macam macam shalat awwabin dan tata caranya, shalat sunnah rawatib, pengertian sholat sunnah, waktu sholat sunnah, sholat sunnah sebelum dan sesudah shalat fardhu. semoga dengan adanya artikel kami ini dapat bermanfaat bagi kita smua.
Read More »

Bacaan Niat Dan Tata Cara Sholat Jumat Lengkap Menurut Sunnah

Niat Dan Tata Cara Sholat Jumat. Hari Jumat adalah salah satu hari raya orang Islam dan salah satu hari mulia yang telah dikhususkan oleh Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad. Pada hari jum’at ada ibadah wajib yang dilaksanakan khusus untuk laki-laki, yaitu shalat jum’at yang dilaksanakan pada waktu tergelincirnya matahari (waktu shalat dzuhur).

Hari jumat juga adalah hari yang istimewa, karena ada amalan-amalan tertentu yang apabila dilakukan pada hari biasa tidak dihitung sebagai ibadah, seperti mandi sebelum sholat jum’at atau banyak yang menyebut sebagai mandi jum’at dan banyak amalan-amalan sunnah yang lainnya, yang harus kita laksanakan karena waktu hanya sekali tidak ada duanya jumat yang akan datang bukanlah jumat yang kemarin.

Dengan keistimewaan hari jumat itu mari kita jadikan kesempatan bagi kita semua untuk meningkatkan amal ibadah demi meraih pahala yang Alloh telah tentukan bagi seluruh umat Islam, selain dari pada melaksanakan sholat jumat seperti memperbanyak bacaan sholawat, tasbih, tahlil, tadzkir baca ayat-ayat al-Quran, besedekah, doa iftitah, terutama kita bacakan doa antara khutbah dua ketika khatib sedang duduk di situlah ada yang di namakan saatul ijabah.

Niat Dan Tata Cara Shalat Jum'at Menurut Sunnah

Lafadz Niat Sholat Jumat Arab Latin Dan Artinya

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii fardlol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.

Artinya :Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi mamum, karena Allah ta'ala.

Bacaan niat sholat jum'at diatas adalah khusus untuk yang menjadi makmum. Adapun jika Anda menjadi imam, maka bacaan ma'muuman diganti menjadi imaaman. Lafadz niat sholat jum'at sebagai imam selengkapnya adalah sebagai berikut:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً اِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli fardlol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.

Artinya :Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi imam, karena Allah ta'ala.

A. Ketentuan Shalat Jum'at.

1. Pengertian Shalat Jum'at.

Shalat jum'at adalah ibadah shalat yang dikerjakan pada hari jum'at sebanyak dua raka'at secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah.Shalat jum'at hukumnya adalah wajib 'ain bagi setiap laki-laki dewasa dengan syarat-syarat tertentu sebagai mana AllohSWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9)

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".(QS.Al-Jum'ah;9)

2. Syarat-syarat Shalat Jum'at.
Syarat shalat jum'at terbagi kepada dua bagian, yaitu wajib jum'at dan syarat sah jum'at.

a.Wajib Shalat Jum'at.
Shalat jum'at diwajibkan kepada orang yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Beragama Islam
2) Merdeka (bukan hamba sahaya)
3) Balig atau sudah dewasa
4) Berakal sehat
5) Laki-laki
6) Sehat badan
7) Mukim atau penduduk tetap, bukan sedang perjalanan(musafir)

b. Syarat Sah Jum'at.
Untuk mendukung untuk sahnya shalat jum'at maka diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Diadakan didaerah pemukiman
2) Minimal dihadiri oleh 40 orang yang memenuhi persyaratan wajib jum'at
3) Dilaksanakan secara berjamaah
4) Dilaksanakan padawaktu Zhuhur
5) Didahului oleh khutbah

3. Rukun-rukun Shalat Jum'at.
Rukun shalat jum'at sama halnya dengan rukun mengerjakan shalat Fardlu atau shalat lima waktu, hanya saja ditambah dengan rukun yang lain, yaitu:
a. Niat
b. Berdiri bagi orang yang mampu
c. Takbirotul ihram
d. Membaca surah al-Fatihah
e. Ruku dengan tuma'ninah
f. I'tidal dengan tuma'ninah
g. Sujud dua kali dengan tuma'ninah
h. Duduk diantara sujud dua dengan tuma'ninah
i. Duduk akhir
j. Membaca tasyahud akhir
k. Membaca shalawat atas Nabi SAW
l. Membaca salam pertama
m. Menertibkan rukun
n. Dikerjakan dua rakaat secara berjamaah
o. Adanya dua khutbah

4. Sunnah-sunnah Shalat Jum'at.
Adapun yang berhubungan dengan sunnah-sunnah mengerjaka shalat jum'at, antara lain :
a. Mandi sebelum melaksanakan shalat jum'at.

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ

"Apabila salah seorang kalian berangkat shalat Jum'at hendaklah dia mandi." (HR. Muslim)

b. Berhias dengan memakai pakaina yang bagus, rapih dan berwarna putih
c. Memakai wewangian

حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ خَالِدٍ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ غُرَابٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ السَّبَّاقِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ

Sesungguhnya ini adl hari raya yg telah Allah jadikan bagi kaum muslimin. Barangsiapa menghadiri shalat jum'at hendaklah mandi, jika mempunyai minyak wangi hendaklah mengoleskannya,dan hendaklah kalian bersiwak. [HR. ibnumajah No.1088].

d. Memotong kuku, mencukur rambut, kumis, dan menyisir rambut.

Sementara yang dikeluarkan oleh Muslim dari Hadist Anas,

وقت لنا في قص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط وحلق العانة أن لا يترك أكثر من أربعين يوما

“Kami diberi (ketentuan) waktu dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur rambut sekitar kemaluan. Agar tidak melebih dari empat puluh hari.”

e. Berangkat kemasjid pada awal waktu.

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَقَفَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ فَيَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ إِلَى الْجُمُعَةِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي كَبْشًا ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي دَجَاجَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ وَقَعَدَ عَلَى الْمِنْبَرِ طَوَوْا صُحُفَهُمْ وَجَلَسُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

"Jika tiba hari Jum'at, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yang datang lebih awal sebagai yang awal. Perumpamaan orang yang datang paling awal untuk melaksanakan shalat Jum'at adalah seperti orang yang berkurban unta, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban sapi, dan yang berikutnya seperti orang yang berkurban kambing, yang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban ayam, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan dzikir (khutbah)." (HR. Ahmad dalam Musnadnya no. 10164)

f. Memperbanyak membaca al-Qur'an dan dzikir sebelum khutbah dimulai.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ: فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّيْ، يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.

"Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut hari Jum'at, lalu menyatakan, 'Di dalamnya terdapat satu saat yang tidaklah seorang hamba muslim menepatinya dalam keadaan 'berdiri melaksanakan shalat' untuk memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah mengabulkan permintaannya,seraya mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktunya cuma sebentar." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Jumu'ah, Bab as-Sa'ah al-Lati fi Yaum al-Jumu'ah 2/415, no. 935; Muslim, Kitab al-Jumu'ah, Bab as-Sa'ah al-Lati fi Yaum al-Jumu'ah 2/583, no. 852.)

g. Memperbanyak do'a dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat di hari Jum'at, karena shalawat akan disampaikan kepadaku…." (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin Aus)

B. Ketentuan Khutbah Jum'at.
Khutbah dalam shalat jum'at adalah termasuk bagian dari rukun shalat jum'at.Maka oleh karena itu. khutbah shalat jum'at harus memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan.

1. Syarat Khutbah
a. Dilakukan setelah masuk shalat Zhuhur
b. Dilakukan dengan berdiri bagi khatib yang mampu.
 c. Duduk sejenak diantara dua khutbah
d. Khatib suci dari hadats dan najis
e. Khatib menutup aurat
f. Berturut-turut antar khutbah dengan shalat jum'at, dan diantara kalimat-kalimat dalam rukun khutbah
g. Dapat didengar oleh jama'ah
h. Rukun khutbah menggunakan bahasa arab

2. Rukun Khutbah.
a. Membaca hamdalah
b. Membaca shalawat
c. Berwasiat taqwa kepada jama'ah baik urusan dunia maupun akherat
d. Membaca ayat al-Qur'an pada sala satu dua khutbah
e. Mendo'akan orang-orang mukmin laki-laki ataupun perempuan pada khutbah kedua

3. Sunnah-sunnah Khutbah Jum'at.
a. Tertib rukun-rukun khutbah.
b. Dilakukan diatas mimbar atau tempat yang tinggi.
c. Memberi salam diawal khutbah
d. Mengumandangkan adzan sebelum khutbah.
e. Khutbah dilakukan dengan suara keras, tegas, jelas dan mudah dipahami.
f. Khatib tidak boleh melirik kekiri atau kekanan, tetap manghadap jama'ah.
g. Membaca surat al-Ikhlas padawaktu duduk diantara dua khutbah
h. Para jama'ah mendengarkan dan merenungkan isi khutbah

C. Membiasakan Shalat Jum'at.
Umat Islam tidak diperkenankan untuk meninggalkan shalat jum'at kecuali ada halangan, seperti sakit atau sedang berada dalam perjalanan. Meninggalkan shalat jum'at berarti telah berbuat dosa kepada Alloh SWT. Kebiasaan meninggalkan shalat jum'at akan mengakibatkan hati ntertutup dan akan dimasukan oleh Alloh SWT kepada golongan orang-orang yang lalai. Rosululloh SAW bersabda:

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ

Artinya :“Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat jumat menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak Allah akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim no. 865)

Begitulah yang dapat Saya sampaikan mengenai niat dan tata cara  sholat jumat menurut sunnah, begitu juga kami sajikan dalam artikel ini, teks khutbah jumat, niat sholat jumat,  rukun sholat jumat, hadist sholat jumat, hukum sholat jumat bagi wanita, sholat sunah sebelum sholat jumat, cara sholat tahajud, sholat dhuha, sholat istikharah, dan masih banyak yang lainnya, maka terus saja update di sini.
Read More »

Pengertian Shalat Sunnah Awwabin dan Cara Pelaksanaannya

Shalat Sunnah Awwabin. Secara harfiah ( bahasa) kata "awwabin" berarti kembali kepada Alloh dengan bertaubat dan beristigfar. Sedangkan yang dimaksudkan shalat awwabin adalah setiap shalat sunah yang dijalankan di antara waktu Magrib dan Isya'.

Makna' ini di dasarkan dalam hadits dari Muhammad bin al-Mukadir bahwa Rosululloh SAW bersabda, " Sesungguhnya shalat apa pun yang di kerjakan antara waktu Magrib dan Isya' disebut sebagai shalat awwabin."

Sebagai mana hadits Nabi dalam Kitab Al-Ba'its al-Katsir karya Ibnu katsir.hal.48
Artinya: "Sesungguhnya shalat apa pun yang dikerjakan antara waktu Magrib dan Isya' disebut sebagai shalat Awwabin."

Pengertian Shalat Sunnah Awwabin dan Cara Pelaksanaannya

Meski termasuk sebagai hadits mursal, namun hadits ini digunakan Imam Hanafi, Maliki dan Hambali. Dan juga mayoritas Ulama ahli hadits menggunakannya sebagai hujah (dasar/argumen)

DALIL HADITS DAN ATSAR SHOLAT SUNNAH AWWABIN :

Memang ada riwayat dari Ibnul-Munkadir yang dibawakan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsir-nya secara marfu’ yang menafsirkan shalat awwabin dengan shalat (sunnah) yang dilakukan antara Maghrib dan ‘Isya’. Riwayat tersebut adalah :

حدثنـي يونس، قال: أخبرنا ابن وهب، عن أبـي صخر حميد بن زياد، عن ابن الـمنكدر يرفعه فإنّهُ كان للأَوّابِـينَ غَفُورا قال: الصلاة بـين الـمغرب والعشاء

“Telah menceritakan kepadaku Yunus, ia berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb, dari Abu Shakhr Humaid bin Ziyad, dari Ibnul-Munkadir secara marfu’ tentang firman Allah : “Sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat” ; yaitu : shalat sunnah antara maghrib dan ‘isya’” [lihat Tafsir Ath-Thabari QS. Al-Isra’ : 25].

 وَقَدْ وَرَدَ : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَحْفَظَ اللهُ عَلَيْهِ إِيْمَانَهُ فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِبِ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ سِتَّ مَرَّاتٍ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً . قَالَ فِي الْمَسْلَك : فَإِذَا سَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ بِحُضُوْرِ قَلْبٍ:
.
Barang siapa yang ingin dipelihara imannya oleh Alloh SWT maka Sholatlah 2 rakaat setelah sholat sunnah ba’da Maghrib dan membaca di setiap rakaatnya :surat Al Fatihah 1x , Al Ikhlas 6x , Al Falaq 1x dan An Naas 1x.dan bila mana setelah salam maka angkatlah kedua tangan dengan khusu' sambil membaca do'a

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ إِيْمَانِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وبَعْدَ مَمَاتِيْ فَاحْفَظْ عَلَيَّ إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ثَلاَثًا

ALLOHUMMA INNI ASTAUDI’UKA IMAANI FI HAYAATI WA ‘INDA MAMAATI WA BA’DA MAMAATI FAHFADHU ‘ALAIYYA INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR (3X)

“Ya Allah, Aku titipkan kepada-Mu imanku di dalam hidupku, dan ketika matiku, dan setelah matiku, maka jagalah dia untukku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

وَقَالَ فِيْ حَيَاةِ الْحَيَوَانِ : وَرَدَ أَنَّ مَنْ صَلَّى بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ كُلَّ لَيْلَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ : فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ. فَإِذَا سَلَّمَ مِنْهُمَا صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ عَشْرًا، وَقَالَ ثَلاَثًا - اَللهُمَّ أَسْتَوْدِعُكَ دِيْنِيْ فَاحْفَظْهُ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِيْ وَعِنْدَ مَمَاتِيْ وَبَعْدَ وَفَاتِيْ - ، أَمِنَ سُوْءَ الْخَاتِمَةِ

وَوَرَدَ مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمْعَـةِ رَكْعَتَيْنِ يَقْـرَأُ فِيْ كُلٍّ مِنْهُمَا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ مَرَّةً وَاحِدَةً ، وَإِذَا زُلْزِلَت خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَأَعَاذَهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَسَّرَ لَهُ الْجَوَازَ عَلَى الصِّرَاطِ

وفي رواية مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِـتَّ رَكَعَاتٍ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيْهَا بَيْنَهُنَّ بِسُـوْءٍ عَدَلْنَ لَهُ عِبَادَةَ ثِنْتَي عَشْـرَةَ سَنَةً . رواه ابن ماجه وابن خزيمة فى صحيحه والترمذى

وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ الله بن عُمَرَ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّه قَالَ : قُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِيْ شَيْئًا يَحْفَظُ اللهُ بِهِ عَلَيَّ اْلإِيْمَانَ حَتَّى أَلْـقِيَ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ ،فَقَالَ : صَلِّ كُلَّ لَيْلَةٍ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ (وفي رواية بعد سنة المغرب) قَبْلَ أَنْ تَتَكَلَّمَ ، تَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهُمَا فَاتِحَةَ الْكِتَابِ مَرَّةً وَسُوْرَةَ الْقَدْرِ مَرَّةً وَسُوْرَةَ اْلإِخْلاَصِ سِتَّ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مَرَّةً وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ للنَّاسِ مَرَّةً وَتُسَـلِّمُ مِنْهُمَا، فَـإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَحْفَظُ عَلَيْكَ اْلإِيْمَانَ حَتَّى تُوَافِيَ الْقِيَامَة

وَوَرَدَ : مَنْ صَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ عِشْرِيْنَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ . رواه ابن ماجه
.
HUKUM MENGERJAKAN SHALAT AWWABIN

Apakah shalat Awwabin disyariatkan ? :
“Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan fuqaha (para ahli fiqih) bahwa menghidupkan (dengan shalat) antara maghrib dan isya adalah sunnah. Menurut Syafi’iyah dan Malikiyah kesunnahannya sampai derajat sunnah muakkadah. Dan kalangan Hanabilah menguatkannya.

BILANGA RAKA'AT SHALAT AWWABIN
Berapa jumlah raka’atnya ?
Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah raka’at shalat yang dianjurkan untuk dikerjakan pada shalat Awwabin/ ba’da Maghrib.

Pendapat sebagian ulama mengatakan bahwa yang dianjurkan untuk dikerjakan antara dua shalat (maghrib dan isya) adalah 6 raka’at, ini adalah pendapat Abu Hanifah, dan ini pula pendapat yang rajih dari mazhab Hanabilah. Dalil yang digunakan adalah dalil dari Ibnu Umar diatas (“Barangsiapa yang shalat 6 raka’at setelah maghrib maka akan ditulis sebagai golongan Awwabin).

Kalangan mazhab Syafi’iyah berpendapat bahwa paling sedikit ia dikerjakan dua raka’at dan yang paling banyak 20 raka’at. Dalilnya yang digunakan adalah sebuah hadits "Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah di sorga untuknya." (HR Tirmidzi)

Sedangkan kalangan Mazhab Malikiyah tidak membatasi jumlah raka’atnya, namun yang terbaik menurut mazhab ini adalah dikerjakan sebanyak 6 raka’at.

Sedangkan sebagian ulama lainnya menolak pembatasan shalat ini menjadi bilangan tertentu. Mereka menganggap hal ini tidak perlu dilakukan karena hadits-hadits yang menerangkan pembatasan jumlah raka’at shalat sunnah antara Maghrib dan Isya semuanya lemah.

Bagaimana dengan kalangan yang mempermasalahkan kesahihan hadits-hadits bilangan shalat ini?
Harus diakui bahwa hadits yang menyatakan jumlah bilangan tertentu raka’at dari shalat ini semua dha’if. Sehingga sebagian ulama kemudian menolak mengamalkan shalat sunnah ini melebihi dua raka’at.
Namun mayoritas ulama berpendapat bahwa hadits-hadits dha’if tersebut dipandang bukan sebagai hadits ahkam (hukum) yang melandasi sebuah amalan, dalam hal ini shalat Awwabin, tetapi hanya sebagai fadhilahnya.

Diantaranya apa yang dijelaskan oleh Imam Shaukani dalam Nailul Autar setelah menyebutkan hadist-hadist tentang bilangan raka’at shalat ba’diyah maghrib ini, beliau menjelaskan hadist-hadistnya memang semuanya dha’if (lemah), namun semuanya bermakna penganjuran memperbanyak shalat sunnah ini.

TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT AWWABIN

Sedangkan cara mengerjakan shalat awwabin adalah sebagaimana shalat-shalat sunnah yang lainnya hanya saja berbeda pada lafazd niatnya.

NIAT SHOLAT AWWABIN :

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلأَوَّابِيْنَ ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAL AWWABIN LILLAAHI TA’ALAA

Itulah yang dapat saya sampaikan mengenai mas'alah shalat awwabin dan cara pelaksanaannya, begitu juga kami sebelumnya telah berbagi pengertian rukun iman, tata cara sholat tahajud, sholat dhuha, shalat istikharah, sholat tasbih dan masih banyak lagi yang lainnya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Read More »

Tata Cara Niat Bacaan Doa Shalat Istkharah Lengkap Dengan Artinya

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Shalat Istkharah Lengkap Dengan Artinya.Dalam kehidupan kita pasti sering mempunyai rencana yang belum tau apakah bagus atau tidaknya yang sering membuat kita bingung bahkan ragu - ragu untuk memilih dan memutuskan. Misalanya ketika kita harus memilih siapa yang lebih cocok untuk jodoh kita, memilih kemana melanjutkan sekolah, atau pun perusahaan mana untuk bekerja kan itu semuanya baru rencana, tidak tau pasti.

Nah untuk memecahkan kebimbangan itu dengan kasih sayangNya Allah SWT melalui Rasulullah SAW memberikan solusi kepada kita semua yaitu dengan cara melaksanakan Shalat Istikharah supaya kita berada dalam shirot (jalan) yang terbaik dan mendapatan ridhoNYA serta hikmah dan manfaat juga fadhilah buat kita yang melaksanakannya.

Sholat Istikharah adalah merupakan sholat sunnah yang mesti harus dikerjakan untuk meminta petunjuk kepada Allah dalam menentukan semua pilihan kita agar ada dalam kesuksesan dunia maupun akherat. Secara logika kita bisa menentukan mana yang baik, dan mana yang tidak baik , namun kita sebagai manusia selalu menginginkan yang terbaik, maka sudah seharusnya kita terlebih dahulu meminta petunjuk kepada Al Hadii ( Yang Maha Pemberi Petunjuk).

Tata Cara Sholat Istkharah Lengkap Dengan Doa Serta Bacaannya

Waktu yang baik untuk Sholat Istikharah
Pada dasarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan kapan saja, asal jangan pada waktu-waktu yang terlarang untuk melaksanakan shaolat. Namun dianjurkan untuk melaksanakan sholat itu pada waktu sepertiga malam terakhir seperti Sholat Tahajud karena kalau dilakukan pada keheningan malam karena berpotensi lebih dapat mendatangkan kekhusyukan dan disaat itu ada yang dinamakan sa'atul ijabah.

Tata Cara Sholat Istikharah
Shalat istikharah boleh dikerjakan paling sedikit dua rakaat atau hingga dua belas rakaat (enam salam).Tata cara atau kaifiyatnya sama dengan shalat fardhu, cuma yang membedakan hanya pada niatnya saja yaitu dengan kata:

اُصَلِّى سُنَّةَ اْلاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunatan istikharati rok,ataini lillahi ta'alaa

Artinya : Niat saya sholat sunat istikharah dua raka'at karena Alloh Ta'alaa

Sesudah membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, diutamakan membaca Surah Al-Kafiruun (1 kali). Lalu untuk rakaat kedua sesudah membaca Al-Fatihah , diutamakan membaca 1 Surah Al-Ikhlas (1 kali). namun untuk surah yang lain tetap diperbolehkan dibaca sesudah membaca surah Al-Fatihah, baik pada rokaat pertama dan kedua.

Setelah salam jangan dulu kemana-mana langsung berdo'a yang khusus dibaca sesudah shalat istikharah kemudian memohon petunjuk dan mengutarakan masalah yang dihadapi.

Dalam hadits  do'a setelah sholat istikharah dari Jabir r.a

"Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu. Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkahilah aku di dalam masalah ini. Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini buruk untukku, agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan dimana pun kebaikan itu berada dan ridhailah aku dengan kebaikan itu". (HR Al Bukhari)

Doa Sholat Istikharah

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Artinya :“Ya Allah hamba memohon agar Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya Allah. Dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon kemurahan Tuhan yang Besar lagi Agung karena sesungguhnya Tuhan yang Berkuasa sedang hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui, bahwa persoalan ini (sebutkan permasalahan yang anda hadapi) baik bagi hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berilah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan jika tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah ini dari hamba dan jauhkanlah hamba dari padanya. Dan berilah hamba orang yang rela atas anugrah-Mu

Sesudah berdo'a lalu perbanyaklah baca Surat Al'Alaq ayat kelima yaitu:

'Allamal intsaana maa lam ya'lam.

Artinya: Dia mengajarkan kepadamanusia apa yang tidak diketahuinya.

Sholat Sunah Istikharah ini sebaiknya dilaksanakan 3 malam atau 7 malam berturut turut sampai anda sudah diberikan petunjuk oleh Alloh atas apa yg harus anda lakukan atau apa yang harus dipilih. Untuk tambahan juga anda bisa menambahkan Sholat Sunah Hajat dan jangan lupa untuk mengerjakan Shalat wajib 5 waktu karena hal tersebut lah yang menjadi kewajiban anda.

Sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan orang bahwa setelah Shalat istikharah biasanya akan mendapat petunjuk melalui mimpi, meskipun hal itu tidak salah namun tidak selamanya benar karena bisa jadi mimpi itu memang sebagai pentunjuk dan datang dari Allah SWT, tapi tidak menutup kemungkinan mimpi juga bisa datang dari syetan yang sengaja menggoda.

Itula yang dapat Saya sampaikan mengenai Tata Cara Sholat Istkharah Lengkap Dengan Doa Serta Bacaannya Yang Benar, begitu juga kami sajikan tata cara shalat istikharah jodoh, niat shalat istikharah dan doanya, doa shalat istikharah, sholat taubat, Sholat Tahajud, dan masih banyak lagi yang lainnya, semoga dapat membawa manfaat bagi kita semua dan dihasilkan semua apa yang kita inginkan.Amiiin
Read More »

Tata Cara Niat Dan Bacaan Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha

Tata cara niat dan bacaan doa setelah sholat taubat Nasuha. Sholat taubat adalah merupakan salasatu sholat sunat yang seharusnya kita kerjakan, karena arti dari ma'na taubat itu secara etimologi adalah kembali, sedangkan arti secara terminologi adalah mengembalikan diri dari perbuatan maksiat kepada kebaikan menuju ridho Alloh SWT, karena kita adalah manusia biasa yang mana kita semua ini pergi dari Alloh SWT kembali kepada Alloh SWT jalan Alloh SWT yang kita arungi.

Maka oleh karena itu asal mulanya kita lahir ke dunia ini berada dalam kesucian kembalinya pun juga kepada Alloh harus dengan jiwa suci lahir dan batin, nah untuk cara mensucikannya yang paling efektif pertama dengan cara melaksanakan sholat taubat.Taubat adalah salah satu cara untuk menghapus dosa, walaupun sebesar apapun dosa yang telah kita perbuat, Alloh SWT akan mengampuninya dengan cara bertaubat taubatan nasuha.

Kemudian untuk keutamaan waktu mengerjakan Shalat taubat nasuha ada baiknya dikerjakaan saat malam tiba setelah Sholat isya sehingga anda bisa mengerjakan Sholat Taubat Nasuha ini dengan khusyu dan tenang. Namun Waktu Shalat Taubat Nasuha juga bisa dilakukan saat siang dan malam hari hanya saja anda harus memperhatikan waktu–waktu yang dilarang untuk melakukan Shalat Sunnah. Cara sholat taubat nasuha sendiri sama halnya dengan cara melaksanakan sholat pada umumnya.

Tata Cara Sholat Sunnah Taubat Nasuha Yang Benar Lengkap Doanya

Bilangan Rakaat Sholat Taubat

Jumlah rakaat shalat sunnat Taubat yaitu paling sedikit dua rakaat dengan satu salam dan paling banyak enam rakaat.

Berikut tatacara Sholat Taubat secara ringkas :

1. Berwudhu dengan sempurna.

2. Membaca niat Shalat Taubat :

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةَ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى


"Ushollii sunnatat-taubati rok'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar."

Artinya :
Aku berniat sholat taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala. Allaahu akbar.

3. membaca do'a iftitah

4. Dilanjutkan pada bacaan surat al-fatihah dimulai dari ayat basmalah sampai akhir.

5. Lakukan shalat seperti biasa, dengan penuh khusyu dan mata tetap terbuka. Pada rakaat pertama membaca QS. Al Kaafiruun [109] dan pada rakaat kedua membaca QS. Al Ikhlash [112].

6. Banyaklah berdoa mohon ampunan Allah saat bersujud.

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)

7. Salam.

Setelah Selesai Sholat Taubat
Setelah selesai mengrjakan sholat sunnat Taubat , alangkah baiknya apabila kita memperbanyak membaca dzikir dan istighfar kepada Allah disertai perasaan menyesal yang mendalam sehingga tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa atau maksiat seperti yang pernah kita perbuat, sesuai dengan syarat taubat yaitu:

1 . Niat secara ikhlas tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.

2 . Menyesal atas perbuatan yang telah di lakukan.

3 . Harus mempunyai 'itikad dalam hati tidak akan melakukan dosa itu untuk selama-lamanya.

4 . Kalau dosanya ada hubungan dengan manusia maka terlebih dahulu sebelumnya minta di maafkan

5 . Istighpar minta ampunan ke pada Alloh SWT.

Bacaan dan Doa Sholat Taubat
Berikut ini merupakan bacaan dan do'a setelah melakukan sholat taubat diantaranya:
1 . Membaca
Subhaanalloohil ‘azhiim. (100 kali)

Artinya: Maha Suci Allah yang Maha Agung.

2 . Membaca, Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. (10 kali)

Artinya: Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, Yang Maha Menghidupkan dan Yang Maha Mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

3 . membaca, Laa ilaaha illallooh (100 kali)
Artinya: Tidak ada Tuhan kecuali Allah.

Bacaan Do'a Setelah Sholat Taubat

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ تَوْ فِيْقَ اَهْلِ الْهُدَى وَاَعْمَالَ اَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ اَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ اَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ اَهْلِ الرَّ غْبَةِ وَتَعَبُّدَ اَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ اَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى اَخَافَكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْاَلُكَ مَخَا فَةً تَحْجُزُ نِى عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى اَعْمَلَ بِطَا عَتِكَ عَمَلاً اَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ حَتَّى اُنَا صِحَكَ فِىالتَّوْ بَةِ خَوْ فًا مِنْكَ وَحَتَّى اَخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حُبًّا لَكَ وَحَتَّى اَتَوَ كَّلَ عَلَيْكَ فَ اْلاُمُوْرِ كُلِّهَاوَحُسْنَ ظَنٍّ بِكَ . سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ

Artinya: Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu Taufiq(pertolongan)nya orang-orang yang mendapatkan petunjuk(hidayah),dan perbuatannya orang-orang yang bertaubat, dan cita-cita orang-orang yang sabar, dan kesungguhan orang-orang yang takut, dan pencariannya orang-orang yang cinta, dan ibadahnya orang-orang yang menjauhkan diri dari dosa (wara’), dan ma’rifatnya orang-orang berilmu sehingga hamba takut kepada-Mu. Ya Alloh sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengi hamba dari durhaka kepada-Mu, sehingga hamba menunaikan keta’atan kepada-Mu yang berhak mendapatkan ridho-Mu sehingga hamba tulus kepada-Mu dalam bertaubat karena takut pada-Mu, dan sehingga hamba mengikhlaskan ketulusan untuk-Mu karena cinta kepada-Mu, dan sehingga hamba berserah diri kepada-Mu dalam semua urusan, dan hamba memohon baik sangka kepada-Mu. Maha suci Dzat Yang Menciptakan Cahaya.

Atau Dengan Do'a Seperti Dibawah Ini
Alloohumma innii astaghfiruka min kulli dzambin tubtu ilaika minhu tsumma ‘udtu fiih, wa astaghfiruka minkulli maa wa’adtuka bihii minnafsii tsumma lam uufi laka bih, wa astaghfiruka minkulli ‘amalin arodtu bihii wajhakal kariimi fakhoolathohuu ghoiruk, wa astaghfiruka min kulli ni’matin an’amta bihaa ‘alayya fasta’antu bihaa ‘alaa ma’shiyatik, wa astaghfiruka yaa ‘aalimal ghoibi wasysyahaadati minkulli dzambin ataituhuu fii dhiyaain nahaari wasawaadillaili fii mala-in wakhola-in wasirrin wa’alaa niyatin yaa haliim,Washollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadiw wa’alaa aalihii washohbihii wasallam, walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.

Artinya: Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dari semua dosa yang telah aku pintakan tobatnya kepada-Mu tapi aku mengulangi kembali melakukannya; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua janji yang telah kuikrarkan kepada-Mu tetapi tidak kutepati; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua amal yang semula kuperuntukkan bagi-Mu Yang Mulia tetapi lalu dicampuri oleh selain-Mu; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari semua nikmat yang telah Engkau curahkan kepadaku lalu aku pergunakan untuk berdurhaka kepada-Mu; dan aku memohon ampun kepada-Mu ya Allah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata dari semua dosa yang telah kuperbuat disiang hari ataupun di kegelapan malam, ditempat ramai atau di tempat sunyi, secara tersembunyi atau terang-terangan, wahai Dzat Yang Maha Penyantun,semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

WAKTU PELAKSANAAN SHOLAT TAUBAT
Sholat taubat (tobat) termasuk dari sholat sunnah mutlak yang dapat dilaksanakan kapan saja siang dan malam.
Kecuali waktu yang dilarang melakukan sholat sunnah.
Adapun waktu larangan shalat sunnah ada 5 (lima) sebagai berikut:
1. Dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari.
2. Dari terbit matahari sampai matahari naik sepenggalah(قيد رمح).
3. Dari saat matahari persis di tengah-tengah sampai condong.
4. Dari shalat ashar sampai tenggelam matahari.
5. Menjelang tenggelam matahari sampai tenggelam sempurna.

Itulah tata cara sholat taubat yang dapat Saya sampaikan semoga ada manfaatnya bagi kita semua dalam melaksanakannya dengan khusu dan hidmah.Begitu juga kami sajikan doa sholat dhuah, Shalat Tatsbih  lengkap dengan do'anya, waktu sholat taubat, sholat hajat, do'a sholat taubat, bacaan sholat taubat, doa sholat taubat dan masih banyak lagi yang lainnya maka terus Update disini.
Read More »

Tata Cara Melaksanakan Shalat Untuk Orang Yang Sedang Sakit

Tata Cara Melaksanakan Sholat Untuk Orang Sakit. Sholat adalah merupakan suatu kewajiban yang harus tetep dikerjakan dalam berbagai kondis apapun banyak kesibukan, bepergian dan jika ketika kita sedang bepergian maka ada cara lain untuk mengerjakan sholat yaitu dengan cara jamak dan qashar, namun tidak semuan sholat bisa di jamak hanyalah magrib dan isa juga dzuhur dan asar, sedangkan yang boleh di qashar adalah sholat yang jumlahnya empat rakaat, sedangkan yang tiga rakaat dan dua rakaat itu tidak bisa di qashar.

Alangkah beratnya siksaan dari Alloh SWT bagi orang yang tidak melasankaan sholat, maka oleh karena itu jangan sekali-kali meninggalkan sholat tanpa ada udzur syara' (yang di menangkan oleh syara'), namun hukum agama islam tidak akan membebankan hukum kepada umatnya di luar kemampuan misalkan orang sudah tidak bisa melaksanakan sholat sambil berdiri maka Alloh memberikan cara lain yaitu bisa sambil duduk, berbaring dengan memakai aturan syara'.

Maka dengan hal seperti itu kami disini akan memberikan penjelasan tata cara sholat orang sakit  sesuai dengan ketentuan Agama Islam, karena walaupun keadaan sedang sakit parah juga sholat tetap wajib di laksanakannya, namun yang namanya orang sakit tidak akan sempurna melaksanakan sholat sendirian, maka kita yang sehat yang harus membingbingnya keadaan sholat orang sakit supaya tetap melaksanakan sholat dengan sempurna. Nah untuk lebih jelasnya tata cara sholat orang sakit bisa anda simak seperti di bawah ini:

Tata Cara Melaksanakan Shalat Orang Sakit Paling Lengkap

Dalil yang menegaska orang tidak melaksakan shalat adalah kafir.

لعهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر


“Perjanjian antara kami dengan mereka (orang-orang musyrik) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir”

رأس الأمر الإسلام وعموده الصلاة وذروة سنامه الجهاد في سبيل الله


“ Pokok segala sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah”

بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة



“ Pembeda antara seseoarang dengan syrik dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”

Sedangkan kalau menurut ajaran agama Islam orang yang sedang sakit pun tetap arus melaksanakan shalat selama akalnya masih tetap normal, kecuali kalau sakitnya itu sudah tidak mampuh mengingat apa-apa lagi.Namun cara melaksanakan shalat ketika kita sedang sakit itu di sesuaikan dengan kemampuan kita. Sebagai mana Alloh berfirman:

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(٢٨٦)


Artinya: “Alloh SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.”(Q.S. al-Baqarah;286).

كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ


Pernah Penyakit wasir menimpaku, lalu akau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang cara sholatnya. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Sholatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila tidak mampu juga maka berbaringlah.” (HR al-Bukhari no. 1117)

Rosululloh SAW bersabda:
Artinya:”Dari Ali ibn Abi Thalib ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “orang yang sakit bila hendak melaksanakan shalat, apabila mampu berdiri, maka shalatnya dengan berdiri, apabila tidak mampu berdiri, maka dengan duduk, apabila tidak mampu sujud, maka dengan isyarah dan menjadikan sujudnya lebih rendah daripada rukunya, apabila tetap tidak mampu, maka dengan tidur miring sambil menghadap qiblat, apabiala masih tidak mampu, maka maka dengan mengarahkan kakinya kearah qiblat (tidur terlentang).” (HR.Ad Daruqutni)

TATA CARA MELAKSANAKAN SHALAT KETIKA SAKIT

Cara melaksanakan sholat orang sakit disesuaikan dengan kemampuannya, bisa denag cara duduk, berbaring, atau sesuai dengan kemampuan badannya.

1.Shalat Sambil duduk

Shalat dengan duduk boleh dilakukan dengan berbagai posisi duduk, tetapi yang lebih utama sambil duduk iftirasy seperti duduk tasyahud awa.Sedangkan rukun shalat yang lain dilakukan seperti orang yang sehat, termasuk ruku, dan sujudnya.Hanya saja apabila tidak mampu ruku secara sempurna, maka ruku dilakukan dalam keadaan duduk dengan cara membungkukan kepala sekira kening sejajar dengan kedua lutut atau sejajar dengan tempat sujud dan sujud dilakukan secara sempurna. Bila tidak mampu, maka dengan membungkukan kepala sekira posisi kepala saat sujud lebih rendah dibanding saaat ruku.

2.Shalat Sambil Tidur Miring (Berbaring)

Saat shalat dilakukan dengan tidur miring, maka sunnah memakai sisi lambung sebelah kanan, dan posisi kepal berada di utara. Seperti halnya shalat sambil duduk, shalat dengan posisi ini juga harus melakukan rukun shalat yang lain seperti orang sehat.Untuk ruku dan sujud bila tidak bisa dilakukan dengan sempurna, maka isyarah kepala untuk sujud lebih rendah dibanding isyarah untuk ruku.

3. Shalat Sambil Terlentang

Bila shalat dilakukan dengan cara terlentang, maka posisi kepal wajib sedikit diangkat.Hal ini agar kepala dan sebagian dada dapat menghadap kearah qiblat. Sedangkan untuk ruku dan sujud dilakukan dengan isyarah kepala bila tidak mampu dilakukan dengan cara sempurna.Dan yang harus diperhatikan di sini adalah isyarah kepala untuk sujud harus lebih rendah dibanding dengan isyarah untuk ruku.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم عَادَ مَرِيْضًا فَرَآهُ يُصَلِّي عَلَى وِسَادَةٍ فَأَخَذَهَا فَرَمَى بِهَا، فَأَخَذَ عُوْدًا لِيُصَلِّي عَلَيْهِ فَأَخَذَهُ فَرَمَى بِهِ، قَالَ: صَلِّ عَلَى الأَرْضِ إِنِ اسْتَطَعْتَ وَإِلاَّ فَأَوْمِ إِيْمَاءً وَاجْعَلْ سُجُوْدَكَ أَخْفَضَ مِنْ رُكُوْعِكَ

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk orang sakit lalu melihatnya sholat di atas (bertelekan) bantal, lalu beliau mengambilnya dan melemparnya. Lalu ia mengambil kayu untuk dijadikan alas sholatnya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambilnya dan melemparnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sholatlah di atas tanah apabila ia mampu dan bila tidak maka dengan isyarat dengan menunduk (al-Imâ’) dan menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku’nya.”

4. Shalat dengan Isyarah Mata dan Shalat dalam Hati

Saat kondisi seseorang sudah benar-benar keritis dan yang bisa digerakan hanya matanya, maka semua rukun shalat dikerjakan dengan isyarah mata,.Apabila isyarah dengan matapun sudah tidak bisa dilakukan, maka semua rukunshalat dilaksanakan didalam hati.

JIKA TIDAK MAMPU BERISYARAT, GUGURKAH KEWAJIBAN SHALATNYA?

Para Ulama berbeda pendapat jika seorang yang sakit tidak mampu lagi shalat dengan isyarat apakah gugur kewajiban shalatnya atau tidak.....? Berikut Perincian nya:

Tiap Muslim (Meskipun sakit) selagi akalnya masih sehat, dan jika sakit dan tidak mampu berisyarat dengan kepala, maka dia harus berisyarat dengan matanya, jika tidak bisa membaca dengan lisannya, maka tetap membaca dengan hatinya, hal ini karena Allah SWT Berfirman:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ



"Beribadahlah Engkau sampai al-yakin (kematian) datang menjemputmu. (QS al-hijr[15]:99)

Para Ulama sepakat bahwa al-Yakin dalam ayat ini maknanya "kematian" tidak ada satupun yang mengatakan al-yakin di sini bermakna "makrifat" sehingga menjadi alasan bagi orang pemalas untuk meninggalkan ibadah jika sudah benar-benar merasa makrifat (mengenal) tuhannya.

Syaikh Taqiyuddin berpendapat bahwa jika orang sakit tidak mampu berisyarat dengan matanya, maka gugurlah kewajiban shalat karena dalam hadist disebutkan terakhir tingkatan shalat adalah shalat dengan isyarat. Pendapat yang Kuat adalah pendapat pertama (pendapat mayoritas ulama) sebab dalilnya lebih kokoh, ditambah lagi beberapa alasan, di antaranya:

1. pendapat ini lebih hati-hati, sebab hukum asal shalat itu wajib dan tidak gugur selama ia Mampu. Dalam Shalat ada tiga ibadah yaitu ibadah hati, Ucapan Lisan, dan gerakan anggota badan. jika lisan tidak bisa berucap, maka hati masih wajib beribadah di antaranya Shalat.

2. Allah SWT mewajibkan hamba Nya untuk tetap beribadah semampunya. dan orang yang sakit semacam ini masih mampu shalat dengan hatinya, maka wajib baginya shalat tersebut dan tidak gugur. Allah SWT berfirman:


(16). فَاتَّقُوا الَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ ۗوَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ


Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta`atlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. AT-TAGHABUN [64]:16)

Pendapat Pertama: Orang yang sakit boleh menjamak antara shalat Zuhur dengan Asar, dan Antara Magrib dengan Isya. ini pendapat mazhab Maliki, Mazhab Hambali, dan sebaian fuqaha mazhab Syafi'i bahkan imam nawawi condong kepada pendapat ini, mereka beralasan bahwa menjamak shalat itu boleh di lakukan kalo ada uzur sebab kesulitan yang ada bagi musafir ada juga pada sakit bahkan bisa lebih berat.

Pendapat kedua: tidak boleh menjamak shalat sebab sakit. ini adalah pendapat mazhab hanafi, alasannya, karena Rasulullah SAW tidak pernah menjamak karena sakit, padahal Rasulullah SAW sempat beberapa kali sakit.

Itulah tata cara  shalat orang sakit, begitu juga kami sajikan cara sholat tahajud, sholat dhuha, dan masih banyak lagi yang lainnya bahkan ada ucapan idul fitri 2018, semoga dengan adanya artikel kami ini membawa manfaat bagi kita semuanya terutama bagi seseorang yang sedang mengalami kesakitan, tapi alangkah baiknya bagi kita yang sehat untuk mengetahuinya, karena siapa tau nanti kita menengok orang yang sedanga sakit minta pertolongan bingbingan shalat kepada kita.
Read More »